Jumat, 28 Juli 2017

PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI KORBAN BANJIR DI DESA NEPO



Hujan yang terus-menerus mengguyur beberapa waktu lalu mengakibatkan terjadinya musibah banjir di beberapa tempat di Kabupaten Wajo. Desa Nepo pun tidak menjadi pengecualian. Ini sudah menjadi rahasia umum ketika musim penghujan datang dan hujan turun dengan intensitas yang cukup atau sangat tinggi, maka banjir pun tak terelakkan lagi. Ini terjadi karena Desa Nepo berbatasan langsung dengan Danau Tempe di sebelah barat. Belum lagi jika banjir kiriman dari Kabupaten tetangga, yakni Sidrap dan Soppeng. 


Banjir sendiri sudah mulai menggenang sejak awal Mei dan masih berlangsung hingga saat ini. Namun kendati demikian, sudah ada beberapa rumah yang telah terbebas dari banjir. Rumah-rumah tersebut adalah rumah yang letaknya di sebelah timur. Sementara rumah warga yang posisinya di sebelah barat sampai kini masih terendam banjir. 


Sebagai salah satu bencana alam, banjir terbilang cukup atau bahkan sangat berbahaya. Tak hanya mengancam tempat tinggal warga, banjir pun dapat menimbulkan bahaya kesehatan lantaran terganggunya ekosistem, seperti terjadinya pencemaran air dan tanah. 


Dari kondisi tersebut, bibir-bbit penyakit akan mudah timbul. Beberapa penyakit yang biasa menyerang saat terjadi banjir antara lain seperti gatal-gatal, muntaber, flu, batuk, demam berdarah, kolera, malaria dan disentri. 


Untuk mengantisipasi merebaknya wabah penyakit tersebut, Pemerintah melalui Puskesmas menyelenggarakan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi korban banjir .


Pengobatan bertempat di rumah ronda di Jalan Pelita. Tempat ini dipilih karena diangggap cukup strategis mengingat letaknya yang berada dekat dengan pemukiman warga yang tempat tinggalnya masih terendam banjir. Pengobatan dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Juli 2017 pukul 14.00 wita sampai selesai. 





Warga Desa Nepo sendiri menyambut program ini dengan antusiasme yang cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang datang untuk memeriksakan kesehatannya. Selain itu, mekanisme pengobatan pun terbilang cukup mudah dan sederhana. Warga hanya perlu membawa Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau Kartu Tanda Penduduknya saja untuk dicatat nomornya. Setelah itu, warga sudah bisa diperiksa dan diberikan obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya. 


Dengan diadakannya program ini, Pemerintah Desa Nepo berharap agar penyakit yang berpotensi timbul akibat musibah banjir dapat dicegah serta ditangani dengan baik, cepat dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOMBA POSYANDU LANSIA TINGKAT PROVINSI, NEPO MERAIH JUARA PERTAMA

Lansia sebagai penduduk dengan tingkat kemampuan fisik dan mental yang sudah berkurang atau tak lagi kokoh perlu mendapatkan perhatian l...